Pangi
Anda pasti pernah mendengan “kluwak”? Kluwak adalah buah penyedap rasa yang digunakan untuk membuat rawon yang kuahnya
berwarna hitam. Nah, dari pohon yang sama, masyarakat Manado justru
memanfaatkan daun mudanya untuk dijadikan sayuran “pangi”. Proses
pembuatannya sangat unik. Daun dirajam tipis-tipis mirip seperti rajaman
daun tembakau. Namun sebelumnya, batang daun pangi dikurangi
ketebalannya. Sesudah dirajam, dan ditaruh bumbu lalu masuk dalam buluh.
Bumbunya terdiri dari daun bawang, kemangi, biji pala, jahe (goraka)
dan cabe yang diulek. Adakalanya pangi direbus setengah matang dulu,
Tapi ada juga yang tidak direbus, tergantung kebiasaan masing-masing.
Lebih enak lagi dicampur daging tawak (lemak) babi yang berfungsi
melembekkan daun pangi. Buluh yang sudah diisi pangi tadi lalu
dipanaskan di dekat bara api tapi bukan dibakar supaya buluh tidak
pecah, Setelah kira-kira satu jam secara merata kena bara api, pangi
buluh ini siap disantap.
Woku Belanga
Yang dimaksudkan dengan belanga adalah wajan untuk masak atau goreng. Woku adalah bumbu masakan khas dengan
banyak rempah-rempahnya. Setelah diulek hingga lembut, lalu dioleskan
pada ikan sebelum dimasukkan dalam belanga. Bumbu ditumis di belanga
baru ikannya terakhir. Melihat masakan ini, anda akan teringat dengan
bumbu pepes ikan yang warnanya kuning. Mirip pepes katanya.
Apakah masih ada
kuliner khas Manado lainnya selain 10 kuliner tadi? Ada dan masih
banyak, Sepuluh kuliner itu adalah kuliner tradisional yang kerap
disajikan dalam pesta, seperti ulang tahun, perkawinan, masuk rumah
baru, atau peringatan arwah. Kuliner pelengkap pesta lainnya antara lain
nasi jaha, nasi bungkus, saguer, ragey, kolumbi, bergedel jagung manis,
kuah asam dan lainnya.
Pedasnya masakan
Manado membuat lidah terus bergoyang. Meski pedas biasanya saya masih
mencari rica dabu-dabu dan sambal pelengkapnya. Kuliner Manado bisa saja
dalam bentuk makanan yang bisa dibawa pulang oleh wisatawan. Oleh-oleh
khas Manado antara lain Ikan Cakalang Fufu (ikan Asap), Rica Roa,
Bakasang, Clampertart, Bagea, Manisan pala, Kenari, Kacang Goyang, Krepek Talas, dan lainnya. Untuk mendapatkan kuliner itu anda bisa beli di tempat oleh-oleh di sepanjang jalan Tikala, di Wanea atau di supermarket.
Paniki
Cara memasak
Paniki sama dengan memasak Kawok. Masak santan dengan aneka macam rempah
dicampur jahe khas hutan Manado, jadilah kuliner ekstrim yang sering
diburu oleh wisatawan. Paniki adalah kelelawar besar atau kalong. Paniki
ukuran besar banyak didapat di Sulawesi Tengah.
Mencari kuliner
ekstrem ini sangat mudah. Datangi saja rumah makan yang bertuliskan
Minahasa Food. Jika anda pergi ke Tomohon silahkan bersitirahat sejenak
di Tinoor, jalan mendaki yang berkelok-kelok dan memiliki view kota Manado dari atas. Rasa
pedasnya Paniki membuat anda tak akan berhenti makan sebelum hidangan
itu sungguh tuntas. Jangan lupa sayap-sayapnya pun enak diseruput.
Satu ekor paniki
yang belum diolah harganya mulai dari Rp. 25.000 ribu, tergantung besar
kecilnya, Kuliner ini sedikit mahal karena kalau orang tidak tahu
membersihkannya, daging masakannya terasa anyir. Tak hanya itu, untuk
mendapatkan cita rasa yang enak, lebih lama (setengah hari) di belanga
dengan api sedang, lebih sadap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar